News

Inovasi Baru dalam Ibadah Haji 2025: Skema Murur dan Tanazul Diperkenalkan untuk Kenyamanan Jemaah

Nasaruddin Umar
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar. Photo: Promed

MUSLIMUP.ID – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar secara resmi memperkenalkan dua skema baru dalam pelaksanaan ibadah haji tahun 2025, yaitu murur dan tanazul . Konsep ini pertama kali diterapkan pada tahun ini sebagai solusi terhadap tantangan yang sering dihadapi jemaah selama menjalankan ibadah haji.

Pengumuman ini disampaikan oleh Nasaruddin Umar saat menghadiri acara bimbingan manasik haji nasional tahun 1446 Hijriah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, pada Sabtu (19/4/2025). Acara tersebut diikuti oleh lebih dari 100 ribu calon jemaah haji dari berbagai daerah di Indonesia.

Apa Itu Murur?

Nasaruddin menjelaskan bahwa murur adalah konsep baru yang bertujuan untuk mengatasi masalah kesulitan bermalam di Muzdalifah. Selama ini, jemaah haji wajib bermalam di Muzdalifah sebagai salah satu rukun haji. Namun, kondisi lapangan seperti kemacetan parah, minimnya penerangan, serta sulitnya mencari bus kembali setelah turun, sering menjadi kendala bagi jemaah, terutama lansia.

“Murur memungkinkan jemaah tetap berada di dalam mobil mereka tanpa harus turun ke lokasi Muzdalifah,” kata Nasaruddin. “Karena situasi macet yang sering terjadi, tinggal di mobil dianalogikan sama dengan mabit (bermalam) di Muzdalifah. Ini merupakan langkah toleransi yang tidak melanggar ketentuan syariat.”

Konsep ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan lebih bagi para jemaah, terutama mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau berusia lanjut.

Fasilitasi Haji Ilegal, WNI Ditangkap di Arab Saudi

Tanazul: Solusi Menginap di Hotel

Selain murur, Kementerian Agama juga memperkenalkan skema tanazul , yang memberikan fleksibilitas kepada jemaah untuk tidak menginap di tenda-tenda yang tersedia di Mina. Sebagai gantinya, jemaah dapat memilih menginap di hotel yang lebih dekat dengan lokasi aktivitas ibadah.

“Tanazul artinya jemaah tidak lagi wajib menginap di tenda-tenda di Mina. Mereka bisa memilih menginap di hotel yang lokasinya lebih strategis. Misalnya, jika jarak menuju kemah lebih jauh dibandingkan perjalanan ke hotel, maka opsi ini sangat membantu,” ujar Nasaruddin.

Ia menambahkan bahwa skema tanazul akan diberlakukan secara selektif, dengan prioritas diberikan kepada jemaah tertentu. Kuota untuk tanazul diperkirakan mencapai 40 hingga 50 ribu jemaah, tergantung pada hasil evaluasi dan kebutuhan.

“Pada prinsipnya, kami ingin memberikan pelayanan terbaik agar jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan nyaman dan khusyuk,” tambah Nasaruddin.

Fokus Peningkatan Pelayanan Haji 2025

Pengenalan skema murur dan tanazul merupakan bagian dari upaya Kementerian Agama untuk meningkatkan kualitas pelayanan haji pada tahun 2025. Selain kedua konsep ini, pihak Kemenag juga berencana melakukan beberapa perubahan lain guna memastikan pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar bagi seluruh jemaah.

Cara Cek Status Jemaah Haji Cadangan 2025: Panduan Lengkap untuk Calon Jemaah

“Bimbingan manasik haji nasional tahun ini diikuti oleh lebih dari 100 ribu calon jemaah. Kami berharap semua jemaah dapat mempersiapkan diri dengan baik, baik secara fisik maupun spiritual, sehingga ibadah haji mereka dapat berjalan sesuai harapan,” tutup Nasaruddin.

Dengan adanya inovasi ini, diharapkan ibadah haji tahun 2025 dapat memberikan pengalaman yang lebih nyaman dan aman bagi seluruh jemaah Indonesia.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement