Sejarah Islam

Di Era Khalifah Utsman, Muslim Sudah Berlayar Lewat Nusantara?

Gambar ilustrasi rombongan Muslim berlabuh di pesisir Cina di masa lalu. (Sumber gambar AI)
DAFTAR ISI+

    MUSLIMUP.ID — Penyebaran Islam merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam sejarah Indonesia. Tetapi kapan tepatnya Islam datang ke Indonesia atau wilayah Nusantara, masih diperdebatkan sampai saat ini.

    Tampaknya para pedagang Muslim sudah ada di sebagian wilayah Indonesia selama beberapa abad sebelum Islam menjadi agama yang mapan dalam masyarakat-masyarakat lokal.

    Mengenai kapan, mengapa, dan bagaimana penduduk Nusantara mulai memeluk agama Islam tetap terbuka untuk dikaji karena belum ada kesimpulan pasti yang dicapai para peneliti, demikian dijelaskan sejarawan Merle Calvin Ricklefs dalam buku Sejarah Indonesia Modern.

    Menurut Ricklefs dalam bukunya, secara umum, ada dua proses yang mungkin telah terjadi. Pertama, penduduk pribumi Nusantara mengalami kontak dengan agama Islam dan kemudian menganutnya.

    Proses kedua, orang-orang asing Asia seperti Arab, India, Cina, dan lainnya yang telah memeluk agama Islam tinggal secara tetap di suatu wilayah Nusantara, kawin dengan penduduk asli, dan mengikuti gaya hidup lokal sedemikian rupa sehingga mereka sudah menjadi orang Jawa, Melayu atau suku lainnya.

    Fasilitasi Haji Ilegal, WNI Ditangkap di Arab Saudi

    Kedua proses itu mungkin sering terjadi bersama-sama. Namun, jika ada dinasti Muslim telah berkedudukan mapan di suatu wilayah di Indonesia, maka sulit untuk mengetahui mana yang lebih berperan di antara kedua proses itu.

    Era Khalifah Utsman bin Affan Radiyallahu anhu

    Meski sulit dipastikan kapan tepatnya Islam tiba di Indonesia, Ricklefs menuliskan bahwa dapat dipastikan bahwa Islam sudah ada Nusantara di wilayah Asia Tenggara sejak awal zaman Islam. Yakni sejak masa Khalifah Ketiga, Utsman bin Affan Radiyallahu anhu (644-656 M), utusan-utusan Muslim dari Tanah Arab mulai tiba di istana Cina.

    Setidaknya pada abad ke-9 sudah ada ribuan pedagang Muslim di Kanton (sebuah wilayah di Cina). Hubungan antara Cina dan dunia Islam itu terpelihara terutama lewat jalur laut melalui perairan Indonesia. (Untuk diketahui, orang dari Arab berlayar ke Cina rutenya harus melalui perairan Indonesia).

    Karena itu, tidak aneh jika orang-orang Islam tampak memainkan peran penting dalam urusan-urusan negara perdagangan yang besar di Sumatera yang beragama Buddha yakni Sriwijaya. Untuk diketahui, Sriwijaya didirikan pada pada akhir abad ke-7.

    Antara tahun 904 M dan pertengahan abad ke-8, utusan-utusan dari Sriwijaya ke istana Cina memiliki nama Arab. Pada tahun 1282, raja Samudera di Sumatera bagian utara mengirim dua utusan bernama Arab ke Cina. Sayangnya, kehadiran Muslim dari luar di kawasan Indonesia tidak menunjukkan bahwa negara-negara Islam lokal telah berdiri, tidak juga bahwa telah terjadi perpindahan agama dari penduduk lokal dalam tingkat yang cukup besar.

    Bukti yang paling dapat dipercaya mengenai penyebaran Islam dalam suatu masyarakat lokal Indonesia adalah berupa prasasti-prasasti Islam (kebanyakan batu-batu nisan) dan sejumlah catatan para musafir. Batu nisan Muslim tertua yang masih ada, yang tarikhnya terbaca jelas, ditemukan di Leran, Jawa Timur.

    Panduan Puasa Sunnah: Niat dan Keutamaan (Senin-Kamis, Ayyamul Bidh, Daud, Arafah, Asyura)

    Nisan itu bertarikh tahun 475 H (1082 M). Ini nisan seorang wanita, putri seseorang yang bernama Maimun. Akan tetapi, disangsikan apakah kuburan asal nisan itu benar-benar ada di Jawa ataukah ada alasan lain batu nisan itu berada di sana.

    Komentar

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    × Advertisement
    × Advertisement